GRATIS Update Liquid Chlorophyll ke Email Anda

Blog ini berusaha keras menyajikan kepada anda info bermutu tentang klorofil dan khasiatnya bagi anda. Tak ada promosi; tak ada iklan; tak ada presentasi bisnis. Ketikkan alamat email primer anda untuk menerima secara teratur informasi bermutu tentang Liquid Chlorophyll, termasuk fakta-fakta ilmiah, produk-produk klorofil cair yang saat ini dijual di pasar, & pengalaman-pengalaman dari para konsumennya. Sebagai bonus, anda akan terima link download buku The Wellness Revolution 120-halaman karya Paul Zane Pilzer yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Privasi anda saya jamin. Dan anda bisa berhenti berlangganan kapan pun.

Minggu, 13 Juni 2010

Leenawaty Limantara Teliti Klorofil 18 Tahun

Kehebatan zat hijau daun atau yang dikenal juga dengan klorofil membuat Rektor Universitas Ma Chung, Leenawaty Limantara MSc PHd tertarik untuk membukukannya. Setelah melakukan penelitian selama 18 tahun dan melalui proses penulisan selama satu tahun, buku yang berjudul Daya Penyembuhan Klorofil akhirnya berhasil diterbitkan.

Rektor yang akrab disapa Shinta ini mengatakan di dalam bukunya tersebut banyak dibahas tentang kegunaan-kegunaan klorofil yang termasuk dalam kelompok makanan kehidupan. Ia menegaskan jika klorofil bukanlah obat untuk menyembuhkan, tetapi lebih kepada fungsi pembersih, regulator serta regenerator.

“Jangan menganggap klorofil sebagai obat, karena klorofil bukan obat. Orang banyak yang menganggap klorofil sebagai obat karena setelah mengonsumsi, penyakit degeneratif yang dideritanya sembuh. Sembuhnya penyakit degeneratif tersebut terjadi karena klorofil mampu diserap organ-organ penting seperti hati, ginjal, sistem pencernaan hingga sistem pembuangan,” papar Shinta dalam bedah buku Daya Penyembuh Klorofil di Perpustakaan Umum Kota Malang, kemarin siang.

Banyaknya produk klorofil berbentuk cair yang banyak beredar membuat masyarakat harus lebih selektif memilihnya. Pasalnya tidak semua produk liquid klorofil aman dikonsumsi. Menurut Shinta, proses produksi yang salah membuat kandungan klorofil dalam produk tersebut justru hilang serta ada senyawa yang seharusnya ada malah terbuang.

“Beberapa produk liquid klorofil yang beredar bahkan mengandung suatu zat yang menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Tak heran jika ada kasus kematian akibat mengonsumsi klorofil cair seperti yang terjadi di Medan,” terangnya.

Untuk melihat produk klorofil cair yang murni, masyarakat tidak perlu bingung. Shinta memberikan tips mudah, yakni dengan melihat apakah produk klorofil cair tersebut langsung larut saat dicampurkan dengan air. Jika dituang langsung larut, maka produk tersebut klorofil murni. Sedangkan jika harus diaduk terlebih dahulu, maka masyarakat harus mempertimbangkannya kembali. Sebab klorofil cair yang seperti itu mengandung endapan seperti jamu.

“Cara lain untuk membuktikan kemurnian klorofil adalah dengan mendiamkan campuran klorofil dengan air selama satu hari.Jika berbusa atau suhunya meningkat, berarti produk tersebut harus diwaspadai,” pungkasnya.(nda/eno/malangpost)

Temuan Dr. Leenawaty Limantara Msc Tentang Liquid Chlorophyll TERBAIK


KLOROFIL (chlorophyll), begitulah orang menyebut zat hijau daun yang berfungsi untuk proses fotosintesis atau proses penggunaan energi matahari untuk menghasilkan oksigen dan karbohidrat pada tumbuh-tumbuhan.

Berdasarkan hasil penelitian laboratorium, klorofil dapat juga bermanfaat untuk manusia setelah berada di dalam jaringan tubuh. Menurut salah seorang pakar chlorophyll dunia yang dimiliki Indonesia, Dr Leenawaty Limantara MSc, klorofil memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki bahan alami lainnya. Zat tersebut memiliki kesamaan struktural dengan sel darah merah manusia. ''Karena itu chlorophyll mudah diserap secara sempurna oleh tubuh,'' ujar dia.

Leenawaty yang juga dosen Fakultas Sains dan Matematika serta Dosen Pascasarjana Magister Biologi UKSW Salatiga itu mengungkapkan, secara garis besar chlorophyll di dalam tubuh berfungsi sebagai zat pembersih, pembentuk sel darah merah, membantu sistem imunitas tubuh, pemberi energi, penguat dan penenang otak alamiah.

Dosen yang pernah menempuh pendidikan di Kwansei Gakuin University di Jepang ini mengungkapkan, chlorophyll juga efektif mengobati dan meredakan kondisi-kondisi peradangan seperti arthritis, jerawat, radang tenggorokan, radang pankreas, radang gusi, dan iritasi lambung/usus. Zat itu juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah anemia.

Meskipun pembentukan chlorophyll di dalam tumbuhan masih menjadi misteri alam, zat tersebut dipercaya memiliki khasiat yang tidak dipunyai zat lainnya. Berbagai penelitian yang dilakukan juga membuktikan, mereka yang lebih banyak mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan klorofilnya, bakal memiliki kualitas kesehatan lebih baik.

Richard Willstatter dan Dr Hans Fisher (1913) memperoleh hadiah Nobel atas penemuan mereka terhadap struktur klorofil dan struktur hemoglobin.

Klorofil (Chlorophyll) adalah zat hijau pada daun yang menyimpan energi dari matahari saat terjadinya proses fotosintesis. Secara kimia Klorofil (chlorophyll) memiliki struktur yang serupa dengan sel darah merah manusia (hemoglobin) , hanya berbeda pada pusat atomnya
yang berupa magnesium, sedangkan pada darah manusia adalah zat besi (iron).

Keistimewaan:

  • Menguatkan sistem peredaran darah, organ reproduksi, pernafasan, pencernaan dan kelebihan imun dalam tubuh.
  • Memaksimalkan pengangkutan oksigen dan membersihkan racun-racun (toksin) dalam tubuh (detoksifikasi) dan mempunyai efek penghilang bau dalam tubuh.
  • Sebagai penyeimbang (regulator), menjaga dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
  • Sebagai antioksidan yang kuat, mencegah kanker dan sebagai antiradang.
  • Mengandung Spearmint (Mentha Piperita) yang berfungsi untuk memperbaiki masalah pencernaan seperti sakit perut, muntah dan perut kembung dan mengurangi bau mulut (sebagai antiseptik)
  • Mengurangi sakit kepala / migrain dan tekanan saraf
Dapat digunakan untuk penyakit :

  • Anemia
  • Sakit Maag (gastritis ), sembelit, perut kembung, gangguan pencernaan lain
  • Diabetes
  • Kolesterol, asam urat tinggi
  • Anoreksia ( kurang nafsu makan )
  • Endometriosis, tumor rahim
  • Haid tidak teratur, nyeri haid
  • Tumor kulit
  • Badan Kurus
  • Gangguan saluran kemih
  • Kegemukan
  • Nyeri sendi, nyeri tulang
  • Luka baru, luka lama yang sukar sembuh
  • Nyeri otot
  • Gangguan kelenjar/hormon lain
  • Radang tenggorokan, asma
  • Hepatitis dan gangguan liver lainnya
  • Badan lesu tidak bertenaga
  • Sariawan, bau mulut, bau badan
Menurut Dr. Leenawaty Limantara Msc, ada 103 jenis produk berbasis klorofil. Beberapa di antaranya menggunakan bahan pelarut atau yang kita kenal aseton yang sering digunakan sebagai bahan peluruh kutek (cat kuku). Beliau mengatakan bahwa produk yang menggunakan zat pengawet atau aseton bisa kita cek melalui lab dan masyarakat pun bisa membedakannya. Ciri klorofil cair yang menggunakan pengawet adalah produk yang harus diaduk atau dikocok terlebih dahulu.

DR. Leenawaty Limantara mengadakan riset dan penelitian mengenai klorofil. Dari antara 103 produk klorofil yang beredar di dunia yang diteliti Leenawaty, yang paling murni dan bebas bahan kimia berbahaya adalah klorofil yang diproduksi oleh Synergy Worldwide. Klorofil Synergy telah mendapatkan sertifikasi FDA (Food and Drug Administration) dari Pemerintah USA dan sertifikasi BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dari Pemerintah Indonesia, serta tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia)

Sumber: Milis Kimia UI

Peneliti Klorofil Dr. Leenawaty Limantara Sumbang Dua Penemuan Ke Dunia

Sudah 15 tahun ini Dr Leenawaty Limantara, MSc, memfokuskan riset mendasar dan terapannya pada bidang yang belum banyak diminati peneliti di Indonesia, klorofil. Bagi dosen Program Magister Biologi Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, ini, klorofil layaknya bintang film yang memiliki daya pikat luar biasa. Setiap informasi baru terkait dengan klorofil menjadi penyemangat baginya untuk menguak misteri di dalamnya.

Karena intensifnya bergelut dengan klorofil, jadilah Leenawaty sebagai salah satu pakar klorofil dunia. Ia adalah murid pakar klorofil terapan dari Jerman, Hugo Scheer. Tak aneh kalau dari tangan Shinta–begitu Leenawaty kerap disapa–muncul hasil riset berkelas internasional, bahkan dua penemuannya merupakan yang pertama di dunia.

Pantas pula jika Komisi Seleksi Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) memilih proposalnya yang bertema “Chlorophyll the Golden Green: From Basic to Its Application” sebagai peraih ITSF Science and Technology Award 2005. Kemarin (2/2/2006), ia menerima penghargaan itu–yang berbentuk dana penelitian sebesar Rp 60 juta.

Shinta mengaku jatuh hati pada klorofil sejak menempuh pendidikan strata satu biologi di Fakultas Biologi UKSW pada 1985. “Awalnya saya tidak paham melihat formula reaksi fotosintesis. Tapi setelah dipikir, peran klorofil di situ sangatlah besar,” kata saudari kembar Inawaty Limantara ini.

“Klorofil di alam tersedia dalam jumlah melimpah. Tuhan menciptakan seperti itu tentu ada tujuannya,” kata Shinta. “Seperti juga air yang melimpah. Tapi baru akhir-akhir ini saja gencar riset menguak potensi air sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Saking melimpahnya sehingga diabaikan orang.”

Berlatar pemikiran itulah, Shinta ingin menguak potensi klorofil sebagai photosensitizer–obat pemicu yang aktif oleh rangsangan cahaya–untuk terapi tumor dan kanker.

Obat seperti itu bukan barang baru, karena telah diterapkan dalam terapi fotodinamika (photodynamic therapy) sejak 1997. Di Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat, teknik ini sudah dipakai untuk menangani kanker, seperti kanker otak, paru-paru, dan mulut.

Terapi fotodinamika menjadi alternatif yang lebih aman ketimbang terapi gelombang radio dan kemoterapi–yang kerap disertai efek samping, seperti kerontokan rambut dan rusaknya kulit. “Tak seperti kemoterapi yang butuh selang waktu antarpemberian, terapi fotodinamika dapat dilakukan lebih sering dalam kurun waktu tertentu,” kata Shinta.

Klorofil yang dipilih Shinta dalam risetnya adalah yang terdapat secara alamiah di tubuh bakteri fotosintesis, diistilahkan sebagai bakterioklorofil. Ia menggunakan Rhodobacter sphaeroides. Alasannya, “Bakteri ini paling mudah. Lagi pula, untuk kerja di skala industri, akan lebih mudah memelihara bakteri ketimbang tanaman. Efek lingkungan di tanaman juga lebih berpengaruh,” katanya.

Yang menambah mudah lagi adalah penemuan bakteri Rhodobacter sp. yang bermutasi sehingga hanya memiliki klorofil tanpa karotenoid (carotenoid). Bakteri mutan itu dinamai R26 dan R26.1.

Selain itu, bakterioklorofil mempunyai serapan maksimum yang cocok pada jendela terapi fotodinamika, yakni pada 750 nanometer atau inframerah (rata serapan klorofil 600-650 nanometer). Spektrum inframerah memiliki energi yang rendah tapi panjang gelombang yang panjang sehingga mudah menembus sel.

“Ternyata klorofil ini berkumpul hanya di sel kanker sehingga bisa menjadi penanda tumor. Untuk mendeteksinya juga mudah, pasien yang telah diberi obat lalu dipindai. Bagian yang terdapat klorofilnya akan berpendar terang,” kata putri bungsu enam bersaudara bapak Indra Gunawan Limantara ini.

Klorofil sebagai sensitizer, menurut Shinta, bukanlah obat kanker, melainkan sebagai pemicu spesies oksigen menjadi singlet oksigen yang sangat reaktif yang akan membunuh sel kanker.

Untuk mengetahui mekanisme dan pola degradasi obat itu, misalnya apakah klorofil yang terdegradasi di dalam tubuh manusia menimbulkan efek samping, Shinta harus mengetahui berbagai tipe interaksi molekul serta struktur molekul dan elektronik bakterioklorofil dan produk turunannya. Di sinilah perlunya penelitian di tingkat in vitro.

Shinta mengetahui, tahapan elektronik bakterioklorofil yang penting adalah tahapan dasar, radikal kation, dan tahapan tereksitasi. Selama ini penelitian di dunia selalu mentok pada tahapan tereksitasi. Soalnya, pada tahap ini masa hidup molekul sangat singkat, yakni pada tataran pikodetik (10-9 detik) sehingga sangat sulit mengukur molekulnya yang sangat labil meskipun dapat dihasilkan gambarnya.

Namun, Shinta justru menemukan terobosan baru dan yang pertama dalam penelitiannya itu. Ia dapat membandingkan molekul-molekul dengan cara memberi label sehingga dapat mengetahui tingkah laku molekul pada tahapan tereksitasi.

Di tingkat in vivo, ia menemukan dua terobosan tingkat dunia, yakni mengisolasi antena penangkap cahaya (light harvest complex) yang labil dari bakteri R26 dan R26.1. Penemuan itu dilaporkannya ke jurnal biokimia paling terpandang di dunia, Biochemistry, pada 1998.

Terobosan kedua adalah penemuan bahwa dalam proses penangkapan cahaya itu terjadi pembentukan radikal kation di sistem antena penangkap cahaya. Ia juga menemukan fungsi foto proteksi dari karotenoid di antena penangkap cahaya.

Sumber: Langitperempuan.com

Klorofil Sebagai Darah Hijau Manusia


Jika kita amati lebih lanjut dalam tingkatan struktur kimiawi, akan kita jumpai keunikan dari klorofil. Ternyata struktur dari klorofil memiliki kesamaan struktur dengan hemoglobin. Perbedaannya hanyalah terletak pada atom pusat dari molekul. Atom pusat klorofil adalah magnesium (Mg) sedangkan atom pusat hemoglobin adalah besi (Fe). Jika hemoglobin diidentikan sebagai darah merah manusia, maka klorofil dapat diidentikan sebagai darah hijau manusia. Karena kemiripan struktur inilah, maka klorofil adalah satu-satunya molekul di dunia ini yang secara alamiah dapat diterima oleh tubuh dan menjadi nutrisi vital bagi tubuh manusia.

Dalam proses metabolisme, energi bagi manusia datang dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Hemoglobin merupakan molekul dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Adapun klorofil adalah pembentuk sel darah merah yang paling cepat di dalam tubuh manusia. Dengan mengkonsumsi klorofil, jumlah sel darah dapat meningkat sangat cepat sehingga pasokan energi dalam tubuh dapat terus menerus terjamin.

Dalam bukunya, The Healing Power of Chlorophyll, Bernard Jensen menegaskan berbagai hasil eksperimen dengan tikus, dimana darah tikus digantikan dengan klorofil, hasilnya klorofil tetap dapat menjaga kelangsungan hidup tikus-tikus tersebut. Tim O’Shea dalam bukunya The Sancity of Human Blood juga menegaskan bahwa klorofil merupakan satu-satunya molekul yang dapat diterima oleh tubuh karena kesamaannya dengan hemoglobin sehingga potensial dalam meningkatkan ketahanan tubuh manusia.

Fungsi Utama Klorofil

Penggunaan klorofil bagi tubuh manusia dapat membantu dalam hal (1) meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah, (2) mengatasi anemia, (3) membersihkan jaringan tubuh, (4) membersihkan hati dan membantu fungsi hati, (5) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit), (6) memperkuat sel, dan (7) melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil adalah aman terhadap tubuh.

Selain itu, klorofil juga berfungsi sebagai desinfektan dan antibiotik, bahkan sebelum adanya obat-obatan sintesis. Klorofil membersihkan jaringan-jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabolisme dalam tubuh, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan, klorofil dapat menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang bersifat racun dalam tubuh. Ekor molekul klorofil yang bersifat hidrofobik dapat menggali ke dalam sel/jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon dari dinding sel serta mengeluarkan senyawa beracun tersebut. Hidrokarbon yang dimaksud adalah pestisida, obat-obatan yang tertimbun dalam tubuh, pewarna makanan, bahkan bakteri, parasit, dan virus.

Ann Wigmore dalam buku The Wheatgrass Book, 1985 menyatakan bahwa klorofil dapat melindungi kita dari senyawa-senyawa karsinogen, dimana makanan dan obat lainnya sudah tidak berfungsi lagi. Klorofil bertindak menguatkan sel-sel, melepaskan zat racun dari hati dan aliran darah dan secara kimiawi menetralisasi polutan-polutan.

Perkembangan Terbaru Aplikasi Klorofil

Mengingat serangan virus dengue yang menyebabkan gejala-gejala pendarahan dan menurunnya jumlah trombosit, pengobatan dengan klorofil selayaknya dilirik sebagai upaya alternatif bagi pengobatan demam berdarah. Dari sisi pencegahan, mengkonsumsi klorofil merupakan tindakan bijaksana dalam meningkatkan pertahanan tubuh sehingga memungkinkan kita melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh, tak terkecuali virus dengue.

Sirkulasi darah yang bersih dan kaya akan sel darah merah merupakan mekanisme pertahanan tubuh alamiah yang paling andal. Sebenarnya alam telah menyediakan sumber-sumber klorofil yang dapat dikonsumsi. Caranya adalah dengan mengkonsumsi secara rutin sayuran hijau yang kaya klorofil setiap hari. Katuk merupakan tumbuhan lokal asli Indonesia yang kaya akan klorofil.

Meskipun secara alami, klorofil dapat langsung dicerna, tetapi riset terkini tentang klorofil, menyatakan bahwa klorofil murni yang terkena proses pengolahan (dimasak) akan rusak fungsi utamanya. Klorofil yang terolah tersebut akan sulit diserap oleh tubuh manusia, bahkan sebagian besar akan terbuang dalam sistem pembuangan. Sehingga disini sangat dianjurkan bagi penderita untuk mengkonsumsi sayur-sayuran segar tanpa diolah.

Tetapi untuk penderita yang benar-benar butuh klorofil, dengan memanfaatkan teknologi tinggi, pengekstrakan klorofil dapat dilakukan sebelum terjadi penurunan mutu dan fungsi utamanya. Yaitu dengan menambahkan atom magnesium di dalam molekul bersama atom tembaga dan atom-atom natrium, sehingga molekul klorofil bisa larut dalam air dan menjadi stabil. Penambahan atom-atom baru tersebut menghasilkan struktur kimia baru yang disebut Chlorophyllin. Chlorophyllin ini telah diperdagangkan dengan berbagai merk dagang baik dalam bentuk tablet, kapsul, maupun cairan.

Selain berpotensi sebagai obat demam berdarah, klorofil juga berpotensi sebagai photosensitizer (obat pemicu yang aktif oleh rangsangan cahaya) untuk terapi tumor dan kanker. Obat seperti ini bukan barang baru, karena telah diterapkan dalam terapi fotodinamika (photodynamic therapy). Di Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat, tehnik ini sudah dipakai untuk menanggani kanker seperti kanker otak, paru-paru, dan mulut. Terapi fotodinamika menjadi alternatif yang lebih aman ketimbang terapi gelombang radio dan kemoterapi, yang sering disertai efek samping seperti kerontokan rambut dan rusaknya kulit. Tak seperti kemoterapi yang butuh selang waktu antar pemberian, terapi fotodinamika dapat dilakukan lebih sering dalam kurun waktu tertentu.

Pemanfaatan teknologi fotodinamika (TFD) ini pada dasarnya didasarkan asumsi bahwa photosensitizer (klorofil) akan dapat membunuh sel-sel kanker ketika senyawa tersebut diekspos dengan cahaya tampak pada panjang gelombang tertentu (630-800 nm) dan dengan intensitas tertentu. Dalam pengaplikasiannya, klorofil diinjeksikan ke tubuh, yang kemudian diserap secara otomatis oleh seluruh sel. Klorofil yang berperan sebagai photosensitizer akan terakumulasi dalam sel kanker dan tinggal lebih lama dalam sel tersebut jika dibandingkan dengan keberadaannya di dalam sel normal. Untuk mendeteksi keberadaan klorofil dalam sel kanker, pasien yang telah diberi obat dipindai. Bagian yang terdapat klorofil akan berpendar terang.

Mekanisme kerja klorofil sebagai sensitizer adalah dengan menjadi pemicu spesies oksigen menjadi singlet oksigen yang sangat reaktif yang akan membunuh sel kanker. Prosesnya adalah ketika photosensitizer mengabsorbsi cahaya, maka photosensitizer akan tereksitasi pada keadaan singlet. Keadaan ini tidak berlangsung lama, photosensitizer akan berubah ke keadaan triplet. Photosensitizer pada keadaan triplet ini akan bereaksi dengan oksigen yang tentunya ada dalam jaringan tubuh manusia, termasuk dalam jaringan kanker. Oksigen dalam keadaan dasar akan tereksitasi menjadi singlet oksigen yang bersifat sangat reaktif yang selanjutnya akan menghancurkan sel-sel kanker. Pada akhirnya, photosensitizer yang telah menunaikan tugasnya tersebut akan kembali ke keadaan normal.

Penutup

Penelitian tentang klorofil ke depannya diperkirakan masih akan berlangsung terutama untuk aplikasi lebih lanjut di bidang kesehatan. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa klorofil merupakan senyawa bahan alam yang melimpah dan tidak bersifat racun sebagaimana obat-obat kimiawi yang telah umum digunakan. Selain itu pemanfaatan klorofil dari bakteri fotosintetis (bakterioklorofil) untuk aplikasi sebagai obat kanker sebagaimana telah diteliti oleh Leenawaty Limantara masih menemui hambatan. Dimana dalam penelitian bakterioklorofil terdapat tiga tahapan elektronik yang penting yaitu tahapan dasar, radikal kation, dan tahapan tereksistasi. Selama ini penelitian di dunia mentok pada tahapan tereksistasi karena pada tahap ini, masa hidup molekul sangat singkat yaitu pada tataran pikodetik (10-9 detik) sehingga sangat sulit mengukur molekulnya yang sangat labil meskipun gambarnya dapat diperoleh.

Sisi positif yang dapat kita peroleh dari pemanfaatan klorofil adalah arti penting kembali ke alam (back to nature) yaitu dengan kembali mengkonsumsi makanan alami yang dihasilkan oleh alam. Ternyata alam telah menyediakan obat yang mujarab bagi kita untuk kelangsungan hidup. Mungkin suatu pertanyaan menarik pernah dilontarkan oleh dosen saya yaitu kenapa obat-obatan sintetis sering menimbulkan efek samping dibandingkan obat-obatan alami? Jawabnya karena dalam obat sintetis kita hanya mengisolasi senyawa bioaktif (senyawa toksik) saja yang efektif sebagai antipenyakit dari tanaman tanpa mengambil senyawa antitoksiknya (penetral) sedangkan obat alami telah menyediakan sekaligus dua yaitu senyawa toksik dan antitoksiknya.

Sumber: Kementrian Ristek

Khasiat Kesehatan di Balik Daun Cincau


Suplemen makanan berbasis klorofil banyak beredar di Indonesia karena klorofil diyakini dapat membantu meningkatkan kesehatan. Namun produk suplemen makanan berbasis klorofil yang beredar saat ini hampir semua merupakan produk impor dan berharga mahal. Indonesia yang merupakan Negara tropis memiliki ketersediaan sumber-sumber klorofil dari tanaman yang sangat besar.Oleh sebab itu perlu dilakukan eksplorasi terhadap sumber-sumber klorofil untuk dijadikan sebagai bahan baku suplemen makanan. Untuk lebih jelasnya siaran IPTEK VOICE , Kamis 10 Juni 2010, pukul 08.30 – 09.00WIB mengulas Khasiat Kesehatan di Balik Daun Cincau , oleh Prof. Clara M. Kusharto dosen pada Institut Pertanian Bogor (IPB).

Prof. Clara menjelaskan daun cincau yang selama ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat ternyata mengandung klorofil yang relatif tinggi (1709 ppm) dibandingkan jenis daun lainya seperti murbei (844 ppm), katuk (1.509 ppm) dan pegagan (832 ppm) klorofil alami mengandung ion Mg yang mudah bereaksi sehingga waktu simpannya relatif terbatas, dengan mengganti ion Mg dengan mineral mikro Cu akan diperoleh bubuk ekstrak Cu turunan klorofil yang relatif stabil, daya simpan lebih lama dan tidak mudah rusak akibat pengaruh eksternal.

Klorofil dan turunannya memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya sebagai antioksidan dan antimutagenik (Marquez et al 2005; Feruzziet al 2006), pewarna makanan, penghilang bau badan, dan antikanker, diantara daun yang berkhasiat obat, daun cincau hijau (Premna Oblongifolia Merr) memiliki kandungan klorofil tertinggi dibandingkan dengan daun katuk (Saurpusanrogynus), daun murbei (Morus kanva) dan daun pegagan (Centella asiatica L). Daun cincau hijau sebagai sumber klorofil mudah diperoleh karena tanaman ini mudah tumbuh di Indonesia dan sudah dikonsumsi penduduk Indonesia secara berturut-turut.

Karakteristik klorofil yang tidak menguntungkan adalah ketidakstabilan secara kimia, seperti peka terhadap cahaya, panas, oksigen dan degradasi kimia. Oleh sebab itu untuk memperoleh klorofil yang stabil diperlukan penanganan khusus dengan cara membentuk kompleks turunan klorofil dengan tembaga (Cu). Penambahan Cu kedalam turunan klorofil tidak membahayakan kesehatan karena Cu merupakan zat gizi mikro-mineral esensial yang merupakan bagian dari enzim dalam tubuh. Bubuk Cu-turunan klorofil daun cincau hijau (Premna Oblongifolia Merr) mengandung lima zat fitokimia yang dominan yaitu alkaloid, saponin, tanin, steroid danglikosida.

Nurdin (2009) melakukan uji fitokimia terhadap bubuk klorofil komersial sebagai pembanding. Zat fitokimia memiliki potensi sebagai obat alternatif untukmeningkatkan derajat kesehatan. Alkaloid memiliki manfaat bagi tubuh untuk menghilangkan rasa sakit (analgesik), menurunkan tekanan darah dan antimalaria. Glikosida dapat dijadikan sebagai obat jantung, melancarkan buang air kecil, mengencerkan dahak dan precursor hormon steroid. Manfaat saponin adalah menstimulasi jaringan tertentu seperti epitel hidung, bronkus, dan ginjal.

Sumber: Kementrian Ristek

Produk-Produk Liquid Chlorophyll di Pasar Indonesia

Liquid Chlorophyll dari Synergy Worldwide

Liquid Chlorophyll Synergy diekstrak dari daun alfalfa (Medicago Sativa) yang disebut “Bapak dari semua tumbuhan” yang mengandung lebih dari 60 nutrisi. Liquid Cholophyll dengan rasa mint yang segar.

Synergy WorldWide adalah perusahaan pemasaran jaringan yang terdaftar di APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Didirikan oleh Dan Higginson, Glen Jensen, Kevin Casey, dan David Call pada 1999. Setelah sukses di Jepang, Synergy membuka pasar Taiwan pada Juni 2000. Tepat di saat itu “Dunn & Bradstreet” dan “Enterpreneur Magazine” menilai Synergy dapat masuk ke peringkat 8 dalam “Top 100 Hottest Growing Businesses in the U.S.” Ini sukses yang luar biasa bagi Synergy karena pada kenyataannya belum pernah melakukan transaksi satu kali pun di Amerika Serikat.

November 2000, perusahaan Nature’s Sunshine Products (NSP) melakukan pendekatan terhadap para pendiri Synergy dan merundingkan transaksi pembelian atas Synergy. NSP sendiri merupakan sebuah perusahaan besar yang beromzet ratusan juta dollar US per tahun. Kemudian Synergy menjadi bagian dari NSP. Hal itu menjadikan segalanya sangat kuat. NSP sekarang ini telah berusia lebih dari 30 tahun. Perusahaan raksasa di bidang industri herbal telah tercatat sebagai perusahan publik yang telah banyak melakukan transaksi di bursa Nasdaq. NSP adalah perusahaan yang tidak mempunyai hutang sama sekali.

Pada September 2001, Synergy Worldwide membuka pintu peluang usaha di Amerika Serikat. Di sini sekali lagi Synergy mengalami pertumbuhan pesat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian Synergy membuka pasar baru yang lain. Juli 2003, Synergy sukses membuka pasar di Thailand, menyusul Jepang dan Taiwan. Synergy kini telah siap untuk mengepakkan sayapnya di pasaran negara-negara Asia.

Liquid Chlorophyll dari K-Link Indonesia

K-Liquid Chlorophyll bahan utamanya adalah sari klorofil dari daun Alfalfa (Medicago sativa), suatu herbal bernilai nutrisi tinggi. Sari daun Alfalfa mengandung Sodium, Copper, Chlorophyllin, Vit A, B-Complex, C, E, Calsium, Magnesium, Pospor, Asam Amino, Alpha & Beta Carotine + UIE (Universe Induce Energy).

K-Link adalah perusahaan pemasaran jaringan yang terdaftar di APLI. Terdaftar di bursa saham dan dengan pabrik berstatus GMP (Good Manufacturing Prcatice), misi K-Link mewujudkan jaringan usaha di tingkat internasional dalam memenuhi komitmen serta bertanggung jawab terhadap para pengguna, usahawan, karyawan, pemegang saham dan rekan usaha dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawab kepada masyarakat dan negara.

Liquid Chlorophyll Plus Guarana dari Diamond Indonesia

Liquid Chlorophyll adalah sari klorofil dari ekstrak daun Alfalfa yang mengandung Klorofil 4 kali lipat daripada tumbuhan biasa dengan akar yang mencapai 30 meter ke dalam lapisan tanah, sehingga mampu menyerap berbagai mineral penting seperti Sodium, Copper, Calsium Magnesium, Selenium, Zinc, Potasium, Phospor, Iron, Vitamin A, B-Complek, C, E, Alfa-Beta Karoten, Protein dan Asam Amino serta sangat kaya Alkali yang dapat menyeimbangkan kadar asam dalam tubuh. Karena itu Alfalfa dikenal juga sebagai “Father of All Herbs” (Raja segala tumbuhan). Diperkaya dengan buah GUARANA (Paulina Cupana) yang banyak tumbuh disekitar Amazon, Brazil dan Uruguay. Sejak dahulu telah digunakan sebagai tonik untuk meningkatkan stamina bagi kesehatan mereka.

Diamond Indonesia adalah perusahaan pemasaran jaringan yang terdaftar di APLI. Dynapharm (M) Sdn. Bhd. di Malaysia sebagai induknya berdiri sejak tahun 1981 yang memproduksi produk-produk farmasi untuk melayani rumah sakit di Malaysia, apotik, klinik, toko-toko obat dan di ekspor ke manca negara.

Sabtu, 12 Juni 2010

Liquid Chlorophyll Menghilangkan Kista Gusi (Kesaksian)


Putri Surjaatmadja (28) adalah seorang dosen di Jakarta. Sebelum 2006 dia memiliki kista di dalam gusinya. Kista sudah pernah dikerok dan sudah lama tidak sakit lagi. Namun kl. 4 bulan kemudian tiba tiba dia merasakan sakit dan gusi membengkak. Semakin hari gusi semakin membengkak, merambat ke pipi, hingga hampir ke dahi. Abses memerah dan rasanya seperti mau meledak. Sakitnya luar biasa hingga delapan hari dia tidak bisa melakukan apa pun, termasuk makan. Yang bisa dilakukan hanya menangis, menahan sakit.

Dalam keadaan seperti ini ibunya teringat dengan produk yang pernah diperkenalkan kepada mereka. Dengan niat ikhtiar, mereka mencoba Garlic dan Liquid Chlorophyll. Selain diminum, Putri juga mengoleskan Garlic yang ditumbuk plus Chlorophyll tanpa air pada bagian yang bengkak, di pipi, dekat hidung, termasuk gusi.

Betapa kaget Putri ketika esok harinya dia temukan banyak benjolan kecil pada bagian atas gusi. Tapi dia tetap saya konsumsi Chlorophyll itu, walau sempat waswas. Hari kedua benjolan-benjolan itu pecah dan cairan kista ikut keluar. Hari ketiga bengkak pada pipi sudah kempes dan dia terbebas dari rasa sakit yang luar biasa.

Liquid Chlorophyll Mengurangi Kelainan Tulang Belakang (Kesaksian)


Ny. Roy David Sarumpaet seorang ibu rumah tangga berusia 36 tahun yang dikaruniai 3 orang anak (1 laki-laki dan 2 perempuan). Sudah lama dia mengalami kelainan struktur tulang belakang, sehingga setiap bangun pagi dia sungguh sangat susah untuk langsung tegak berdiri. Kondisi ini sangat tidak mengenakkannya.

Suatu hari suaminya yang seorang dokter pulang membawa produk Liquid Chlorophyll ke rumah, namun Ny. Roy tidak bertanya lebih jauh tentang produk tersebut. Dia baru tahu bahwa produk tersebut adalah makanan kesehatan, dan sekalipun suaminya dokter, dia paling susah untuk minum supplement seperti itu.

Setelah mendapat penjelasan tentang manfaat produk itu, barulah dia mencoba mengonsumsi produk yang sudah dibeli suaminya itu. Awalnya dia hanya berharap Chlorophyll bisa menambah energinya setiap hari. Dia mengkonsumsi Chlorophyll sesuai anjuran yaitu 2 sendok makan 2 kali sehari (malam hari sebelum tidur dan setelah bangun tidur). Setelah hampir 1 bulan mengkonsumsi Chlorophyll, dia juga mengkombinasikannya dengan Spirulina produksi perusahaan yang sama.

Hasilnya... sekarang Ny. Roy tidak lagi merasakan sakit saat mau bangun tidur.

Liquid Chlorophyll Menstabilkan Gula Darah (Kesaksian)


Ny.Caecillia Th. Ulahayanan seorang ibu rumah tangga berusia 56 tahun dan selama lebih dari 20 tahun dia menderita Diabetes Melitus. 10 tahun terakhir ini dia sangat terbantu dengan mengonsumsi makanan sehat yang dipasarkan oleh anaknya, namun malangnya perusahaan pemasok makanan sehat itu tutup di tahun 2005.

Suatu saat teman anaknya datang menawarkan sebuah produk yang katanya bisa membantu para penderita Diabetes seperti dia. Mulanya dia ragu kalau-kalau perusahaan ini akan tutup lagi seperti sebelumnya?

Dia konsumsi Liquid Chlorophyll produksi sebuah perusahaan network marketing itu mulai bulan Januari 2006. Takaran minumnya 2 kali satu hari (pagi sebelum sarapan 2 sendok makan dicampur air putih 1/2 gelas, dan malam sebelum tidur).

Sebelum minum Chlorophyll, dia sering cepat merasa lemas.. mungkin karena kadar gula darah naik. Namun setelah mengkonsumsinya dengan rutin setiap hari, sekarang badannya terasa sangat segar dan kadar gula darahnya normal. Satu hal lagi... banyak kawannya yang sudah lama tidak bertemu heran melihat kulit mukanya yang selalu segar...

Memang, diabetes tidak bisa diobati, tetapi jika dengan Chlrophyll kita bisa menjaga kondisi tubuh kita dengan ENERGI yang LUAR BIASA, kenapa tidak dicoba?

Klorofil dan Fotosintesis

Klorofil adalah vital bagi fotosintesis, yang memungkinkan tumbuhan mendapatkan energi/tenaga dari cahaya.

Molekul-molekul klorofil secara khusus tertata dalam dan seputar sistem-sistem foto (photosystems) yang terdapat dalam selaput-selaput thylakoid dari kloroplas (chloroplasts, gambar kanan). Fungsi dari sebagian besar klorofil (sampai beberapa ratus molekul per sistem foto) adalah untuk menyerap cahaya dan mengalihkan energi cahaya itu dengan perpindahan energi resonansi ke suatu pasang klorofil tertentu dalam pusat reaksi dari sistem-sistem foto itu. Karena keselektifan klorofil menyangkut panjang gelombang dari cahaya yang diserapnya, bidang-bidang suatu daun yang mengandung molekul itu akan tampak hijau.

Dua unit fotosistem yang saat ini diterima adalah Fotosistem II dan Fotosistem I, yang mempunyai klorofil-klorofil pusat reaksinya sendiri yang berbeda, yang berturut-turut dinamai P680 dan P700. Pigmen-pigmen ini dinamai sesuai panjang gelombang (dalam nanometer) dari maksimum penyerapan puncak-mereka mereka. Identitas, fungsi dan sifat-sifat spektrum dari jenis-jenis klorofil dalam setiap fotosistem adalah tersendiri dan ditentukan oleh satu sama lain dan struktur protein yang mengelilingi mereka. Begitu diekstrak dari proteinnya menjadi suatu pelarut (seperti aseton atau metanol), pigmen-pigmen klorofil ini bisa dipisahkan dalam suatu percobaan kromatografi kertas sederhana, dan berdasarkan jumlah kelompok kutub antara klorofil a dan klorofil b, akan secara kimiawi memisah pada kertas itu.

Fungsi dari klorofil pusat reaksi adalah menggunakan energi yang diserap oleh dan dihantarkan kepadanya dari pigmen-pigmen klorofil lain dalam fotosistem untuk menjalani suatu pemisahan muatan, suatu reaksi redoks khusus di mana klorofilnya menyumbangkan sebuah elektron ke dalam serangkaian perantara molekul yang disebut suatu rantai angkutan elektron. Klorofil pusat reaksi bermuatannya (P680+) lalu direduksi balik ke keadaan dasarnya dengan menerima sebuah elektron. Dalam Fotosistem II, elektron yang mereduksi P680+ akhirnya berasal dari oksidasi air menjadi O2 dan H+ melalui beberapa perantara. Reaksi ini adalah cara organisme-organisme fotosintetis seperti tumbuhan menghasilkan gas O2, dan adalah sumber bagi praktis semua O2 dalam atmosfer Bumi.

Sumber: Wikipedia

Liquid Chlorophyll Minuman Nutrisi Terbaik

Saya ingin berbagi pengalaman saya mengonsumsi minuman nutrisi. Pilihan saya adalah susu kedelai dan Liquid Chlorophyll. Sebagai seorang yang sangat peduli kesehatan, saya berusaha menjaga kesehatan dengan sedapat mungkin hanya mengonsumsi makanan dan minuman nutrisi. Mari kita bicarakan liquid chlorophyll dulu.

Apa itu klorofil? Kita bisa temukan klorofil dalam daun-daun hijau. Klorofil diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Klorofil biasanya dianggap sebagai darahnya tumbuhan. Klorofil terbentuk lewat proses fotosintesis dan disimpan dalam daun-daun. Klorofil kaya akan mineral, vitamin, protein, dan nutrisi-mikro (micro-nutrients). Semua zat ini penting untuk memelihara kesehatan kita, khususnya untuk menyeimbangkan asam-asam dan basa-basa dalam tubuh.

Para ahli gizi di dunia juga sepakat dan mengenalkan nilai gizi dari klorofil. Mereka tidak hanya menyaring klorofil dalam daun-daun (seperti daun-daun alfalfa), tapi juga mempertahankan enzim dan mineral-mineral aktifnya untuk meningkatkan kesehatan. Banyak ilmuwan memenangkan Hadiah Nobel dari riset klorofil. Di antaranya Dr. Alexis Carrell pada tahun 1912, dan Dr. Richard Willstater pada 1915. Dr. Willstater menemukan struktur kimia klorofil dalam bentuk rangkaian karbon, hydrogen, nitrogen, dan oksigen. Dr. Hans Fischer pada tahun 1930 menemukan bahwa struktur kimia hemoglobin nyaris sama dengan struktur kimia klorofil.





Ada banyak manfaat mengonsumsi liquid chlorophyll:
  • Menyingkirkan racun-racun dari tubuh
  • Menyeimbangkan kadar hormon dan asam-basa dalam tubuh
  • Member gizi dalam pembentukan darah untuk meningkatkan tingkat oksigen dan jumlah sel darah merah
  • Menghambat pertumbuhan bakteri
  • Memperbaiki kesehatan mulut
  • Baik untuk peredaran darah
  • Menghilangkan bau badan
  • Sebagai anti-kanker karena ia bisa menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah kanker
  • Mengurangi masalah yang sering terjadi pada wanita
  • Memperbaiki fungsi paru-paru
  • Baik untuk proses penyembuhan
  • Supplemen yang bagus bagi diabetes
Saya dan keluarga selalu mengonsumsi Liquid Chlorophyll dari daun alfalfa. Kebanyakan produk klorofil cair dijual dengan sistem network marketing. Minum liquid chlorophyll dua kali sehari. Caranya: Campur 1 sendok makan liquid chlorophyll dengan 250 ml air biasa atau air dingin. AWAS: Jangan campur dengan air panas karena klorofil cair adalah senyawa yang sangat aktif. Meminum liquid chlorophyll membuat saya tetap segar dan berenergi melakukan kegiatan-kegiatan sehari-hari. Klorofil cair bukan cairan ajaib, tapi kita bisa merasakan manfaatnya dengan mengonsumsinya setiap hari.